Kulitari buah salak sebaiknya jangan dibuang, santap bersama buahnya agar bisa mendapatkan manfaat ekstra. Kulit ari buah salak yang mengandung vitamin C ini berperan mencegah dan mengobati sariawan. 4. Cara mengolah kulit salak jadi teh. Dalam Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 1 p.203-214, Januari 2015, Teh Herbal Kulit Salak Bagi
Tehherbal dari kulit salak, dipercaya punya kasiat anti-diabetes. (Foto: @mazkacuk1/TikTok) Sebuah video yang memperlihatkan ibu-ibu membuat teh herbal belakangan menjadi sorotan. Pasalnya, bahan yang digunakan bukanlah daun teh, melainkan kulit dari buah salak. Sebelumnya diketahui, salak merupakan salah satu buah populer di Indonesia
REPUBLIKACO.ID, YOGYAKARTA -- Lima mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil mengalahkan 170 tim peneliti dari 11 negara di dunia di ajang The 3rd International Young Inventaris Awards di Surabaya, Jawa Timur pekan lalu. Mereka berhasil meraih meraih emas atas penelitian mereka berupa teh dari kulit salak untuk
Tehyang dijual Rp 3 ribu per sachet itu adalah hasil karya lima mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB). Mereka Mhas Agoes, Triambada, Audisty Oktavian, Saraswati, Wildan Noor dan Rahayu. Menurut mereka, kulit salak mengandung unsur aktif cinamic acid derivative. yaitu senyawa yang mendorong regenerasi sel epitel.
INDOZONEID - Belum lama ini viral semua video di media sosial, seorang wanita membuat teh herbal dari kulit salak. Mungkin terdengar sedikit aneh, tapi kulit salak juga memiliki manfaat kesehatan seperti dagingnya, yakni baik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2. Beberapa netizen tampaknya tidak setuju dengan cara pembuatan teh herbal
Gambar3 Model Isotermal Adsorpsi Karbon Aktif Kulit Salak (a) Variasi Konsentrasi Awal (b ) Variasi Jumlah Karbon Aktif Dari Gambar 3 terlihat bahwa model Langmuir yang memiliki model yang palin g sesuai dengan hasil fitting yang memberikan nilai R 2 sebesar 0,9632 untuk variasi konsentrasi awal dan 0,9375 untuk variasi jumlah karbon aktif.
Halini sesuai dengan jurnal penelitian yang diketuai oleh Ratna Frida Susanti dari Universitas Parahyangan, Bandung. Jurnal ini membahas tentang pembuatan karbon aktif dari kulit salak sebagai penyusun kapasitor dengan menggunakan teknologi catalized hydrothermal carbonization dengan katalis asam sitrat. Jurnal ini dirilis bulan februari 2019 di Springer Link setelah sebelumnya
Salakpeel is a potential organic material as activated carbon. This research aimed to understand the effect of temperature in activated carbon with chemical activation ZnCl2 production from salak peel. Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Kimia USU / Articles PENGARUH TEMPERATUR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT SALAK (SALACCA
Dilansirdari berbagai sumber, berikut manfaat teh kulit salak: 1. Mengobati diabetes. Kulit salak terbukti bisa menjadi obat diabetes, banyak penelitian yang mengungkap kandungan nutrisi kulit salak. Kulit salak mengandung zat alami bernama simplisia dan cinnamic acid derivative yang bagus untuk menjaga kesehatan pankreas.
Dalampembuatan adsorben, digunakan bahan baku dan metode yang murah agar dapat bersaing dengan proses pemisahan dengan metode lainnya, terutama secara sintesis karbon aktif dari kulit salak dengan aktivasi larutan H 3PO 4 secara keseluruhan berukuran mesopori, yakni berada pada rentang ukuran 20 Ǻ - 500 Ǻ. (Elsevier, Gert Strand AB. 1998)
ProdukTeh Kulit Salak Jahe Temanggung (29/01/2021). Kandungan flavonoid di dalam kulit salak mampu menurunkan kadar gula darah Mahasiswa tersebut melakukan pelatihan pembuatan produk teh herbal kulit salak jahe yang diikuti oleh tiga kelompok yang terdiri dari beberapa ibu PKK, anggota karang taruna, serta pelajar dengan tetap
Padapenelitian ini digunakan kulit salak sebagai bahan dasar pembuatan karbon aktif. Penggunaan kulit salak pengolahan limbah dari kulit salak menjadi produk yang lebih bermanfaat serta kandungan kulit salak sendiri yang terdiri dari sellulosa. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi buah salak di Indonesia mencapai 991 ribu ton pada
PemanfaatanKulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Bahan Baku Pembuatan Teh Celup Herbal dengan Penambahan Kayu Manis (Cinnamons lumbini L) June 2020 Serambi Saintia Jurnal Sains dan
vyB2. - Sebagian besar orang akan membuang kulit salak. Padahal kulit salak bisa diolah jadi teh yang berkhasiat untuk penderita diabetes hingga obat sembelit. Kulit salak punya tekstur tajam dan kering sehingga orang biasa langsung membuangnya. Padahal kulit salak memiliki khasiat untuk kesehatan jika diolah menjadi teh herbal. Kulit salak mengandung zat alami yang ampuh mengobati berbagai masalah kesehatan, salah satunya diabetes. Bagian kulit ari dari buah salak juga mengandung serat dan vitamin C. Sebuah penelitian yang dilakukan mahasiswa ITB jurusan Farmasi pada 2016, Hilda Nur Azizah, membuktikan bahwa ekstrak kulit buah salak mengandung zat aktif simplisia yang ampuh mengobati diabetes. Kulit salak juga memiliki kandungan cinamic acid derivative dan pterostilbene yang secara alami membantu mengontrol kadar gula darah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat teh kulit salak 1. Mengobati diabetes Kulit salak terbukti bisa menjadi obat diabetes, banyak penelitian yang mengungkap kandungan nutrisi kulit salak. Kulit salak mengandung zat alami bernama simplisia dan cinnamic acid derivative yang bagus untuk menjaga kesehatan pankreas. Di samping itu, kulit salak yang sudah diolah menjadi teh juga mengandung pterostilbene yang berperan aktif menurunkan kadar gula darah. Dengan demikian kulit salak mampu mengatasi diabetes. Cara mudah untuk mengolah kulit salak ini adalah dengan merebus kulit salak yang sudah dicuci bersih. Rebus hingga airnya berkurang setengah, kemudian minum airnya secara rutin. Kalau mau versi praktis tinggal beli saja, teh kulit salak saat ini sudah banyak dijual di pasaran. 2. Mengatasi sembelit Selain kulit bagian luar, ternyata kulit ari salak juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Kulit ari salak ini mengandung serat yang bisa mengatasi diare. Namun bagian kulit ari ini juga membantu mengobati sembelit. Bagian kulit ari yang tipis ini mengandung tanin yang berkhasiat untuk menyembuhkan rasa melilit karena sembelit. Tanin berfungsi sebagai anti mikroba dalam sistem pencernaan yang berperan untuk melancarkan saluran pembuangan. 3. Mengobati sariawan Dalam 100 gram buah salak terkandung 8,4 miligram vitamin C. Makan buah salak membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah sariawan. Bukan hanya bagian buahnya yang bermanfaat tetapi juga bagian kulitnya. Kulit ari buah salak sebaiknya jangan dibuang, santap bersama buahnya agar bisa mendapatkan manfaat ekstra. Kulit ari buah salak yang mengandung vitamin C ini berperan mencegah dan mengobati sariawan. 4. Cara mengolah kulit salak jadi teh Dalam Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 1 Januari 2015, Teh Herbal Kulit Salak Bagi Penderita Diabetes, dijelaskan proses pembuatan teh salak. Cara membuatnya cukup sederhana karena hanya membutuhkan kulit salak dan air untuk menyeduh. Ambil kulit salak sebanyak 100 gram kemudian cuci hingga bersih. Rebus kulit salak ini dengan 1 liter air hingga mendidih dan air berkurang setengahnya. Kemudian saring teh kulit salak menggunakan kain kasa agar ampas kulit salak tidak ikut bercampur. Teh kulit salak bisa langsung dikonsumsi ataupun diberi tambahan madu atau rempah seperti kayu manis dan cengkeh sebagai penambah rasa. 5. Teh dan ekstrak kulit salak instan Selain bisa membuat teh kulit salak langsung, kamu juga bisa memilih teh dan ekstrak kulit salak yang praktis. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya membuat teh kulit salak instan. Adalah Mhas Agoes, Triambada, Audisty Oktavian, Saraswati, Wildan Noor dan Rahayu yang mengembangkan teh kulit salak dengan merek Litlak Tea. Teh ini ditawarkan dengan berbagai varian rasa original, vanila dan cokelat. Untuk penderita diabetes dianjurkan hanya minum varian original. Selain teh instan ada juga ekstrak kulit salak yang dibuat oleh Hilda Nur Azizah. Hilda menuturkan, ekstrak kulit salak ini sudah terbukti menurunkan atau menormalkan gula darah. Mahasiswi jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung ITB ini sudah mencoba pada tikus percobaan yang telah diberikan makanan dengan kadar gula tinggi. "Gulanya dari level 210 pada pada tikus setelah kita beri makanan manis dosis tinggi, langsung turun normal di bawah 100 setelah makan ekstrak kulit salak. Pada manusia juga sama," jelas Hilda.
Desa Wedi di Kecamatan Kapas, Bojonegoro punya beragam inovasi penganan dan minuman dari buah salak. Salah satu inovasi terbarunya adalah teh kulit salak. Seperti apa olahan teh kulit salak dari Desa Wedi Bojonegoro? Salak merupakan buah yang sering ditemui di daerah tropis, seperti Indonesia. Buah bernama Latin Salacca Zalacca ini memiliki kulit yang tajam dengan daging buah yang segar. Di Bojonegoro, ada sebuah desa yang cukup identik dengan buah salak. Yakni Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Selain penghasil salak, warga Desa Wedi juga dikenal sebagai penghasil olahan penganan dari dari salak. Beragam olahan salak berhasil dibuat oleh warga Wedi yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Restu Mujtaba. Salah satu olahan terbaru dari Pokdarwis Restu Mujtaba adalah teh kulit salak. Ide awal dari pembuatan teh kulit salak ini datang dari Muhammad Subhkan, selaku penggerak Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Restu Mujtaba di Desa Wedi. Ia ingin memanfaatkan limbah yang tak terpakai dari buah salak. Di Pokdarwis Restu Mujtaba yang dipimpin oleh Subhkan, buah salak memang diolah menjadi beragam jenis penganan. Mulai dari kurma, brownies, hingga molen. Bagian lain juga bisa diolah seperti biji yang mampu disulap jadi kopi. Subhkan kemudian ingin memanfaatkan limbah kulit salak yang tak terpakai. Lewat eksperimen bersama dengan mahasiswa pertanian dari Malang dan Surabaya, teh kulit salak pun berhasil dibuat. “Limbah yang belum terpakai selama ini adalah kulit. Jadi kami coba kembangkan untuk jadi teh kulit salak. Kebetulan ada penelitian dari mahasiswa dari Surabaya dan Malang juga,” ungkap Subhkan. Proses pembuatan teh kulit salak ini pun tak begitu rumit. Kulit salak yang sudah dibersihkan dicuci hingga bersih. Kemudian dijemur sampai benar-benar kering. Setelah kering, kulit salak dihaluskan dengan bantuan blender bersama dengan tambahan kayu manis. Usai halus, bubuk kulit salak kemudian dimasukkan ke dalam kantong teh. Dengan tambahan air panas, teh kulit salak pun siap disajikan. Menurut Subhkan, teh kulit salak ini sudah melalui proses uji lab. Proses pembuatannya juga diawasi oleh tim Program Kemitraan Wilayah dari Universitas Surabaya serta mahasiswi dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Malang STTP. “Kandungan dari teh ini sudah diuji lab. Kita juga dibantu oleh teman-teman dari Ubaya dan STTP,” ujar Subhkan. Teh ini memiliki aroma salak yang cukup kuat. Cita rasanya pun cenderung sepet. Sehingga, jangan lupa untuk menambahkan gula untuk mengurangi kadar rasa sepetnya. Teh kulit salak ini sudah mulai dijual melalui brand Bunda Arum. Satu boks teh bersisi 10 kantong teh kulit salak dihargai Rp 7 ribu. Harga yang cukup terjangkau tentunya. Gimana Nabs? Tertarik untuk mencoba teh kulit salak dari Pokdarwis Restu Mujtaba. Kalau penasaran, langsung saja datang ke Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Bojonegoro untuk membeli sekaligus mencicipinya.
Jakarta - Sebagian besar orang akan membuang kulit salak. Padahal kulit salak bisa diolah jadi teh yang berkhasiat untuk penderita diabetes hingga obat salak punya tekstur tajam dan kering sehingga orang biasa langsung membuangnya. Padahal kulit salak memiliki khasiat untuk kesehatan jika diolah menjadi teh salak mengandung zat alami yang ampuh mengobati berbagai masalah kesehatan, salah satunya diabetes. Bagian kulit ari dari buah salak juga mengandung serat dan vitamin C. Sebuah penelitian yang dilakukan mahasiswa ITB jurusan Farmasi pada 2016, Hilda Nur Azizah, membuktikan bahwa ekstrak kulit buah salak mengandung zat aktif simplisia yang ampuh mengobati diabetes. Kulit salak juga memiliki kandungan cinamic acid derivative dan pterostilbene yang secara alami membantu mengontrol kadar gula dari berbagai sumber, berikut manfaat teh kulit salak1. Mengobati diabetesKulit salak terbukti bisa menjadi obat diabetes, banyak penelitian yang mengungkap kandungan nutrisi kulit salak. Kulit salak mengandung zat alami bernama simplisia dan cinnamic acid derivative yang bagus untuk menjaga kesehatan samping itu, kulit salak yang sudah diolah menjadi teh juga mengandung pterostilbene yang berperan aktif menurunkan kadar gula darah. Dengan demikian kulit salak mampu mengatasi mudah untuk mengolah kulit salak ini adalah dengan merebus kulit salak yang sudah dicuci bersih. Rebus hingga airnya berkurang setengah, kemudian minum airnya secara rutin. Kalau mau versi praktis tinggal beli saja, teh kulit salak saat ini sudah banyak dijual di buah salak Foto Getty Images/iStockphoto/JokoHarismoyo2. Mengatasi sembelitSelain kulit bagian luar, ternyata kulit ari salak juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Kulit ari salak ini mengandung serat yang bisa mengatasi diare. Namun bagian kulit ari ini juga membantu mengobati kulit ari yang tipis ini mengandung tanin yang berkhasiat untuk menyembuhkan rasa melilit karena sembelit. Tanin berfungsi sebagai anti mikroba dalam sistem pencernaan yang berperan untuk melancarkan saluran Mengobati sariawanDalam 100 gram buah salak terkandung 8,4 miligram vitamin C. Makan buah salak membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah sariawan. Bukan hanya bagian buahnya yang bermanfaat tetapi juga bagian ari buah salak sebaiknya jangan dibuang, santap bersama buahnya agar bisa mendapatkan manfaat ekstra. Kulit ari buah salak yang mengandung vitamin C ini berperan mencegah dan mengobati halaman selanjutnya untuk mengetahui cara mengolah teh kulit salak. Simak Video "Perpaduan Seafood dengan Jus Salak, Emang Nyambung?" [GambasVideo 20detik]
Ari. G. W., Dea. Winda. Fajar. S. 2018. Pengaruh Waktu Kontak Dan Keasaman Terhadap Daya Bio Adsropsi Limbah Sabut Kelapa Hijau Pada Ion Logam Timbal II. Kovalen. Vol. 4. No. 2, September 2018. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya. Arifiyana. D., Vika. A. D., 2020. Biosorpsi Logam Besi Fe Dalam Media Limbah Cair Artifisial Menggunakan Biadasroben Kulit Pisang Kepok Musa acuminate. Jurnal Riset Kimia. Vol. 5. No. 1, Juni 2020. Akademi Farmasi Surabaya Ashraf, MA., Maah, MJ.,Yusoff,I.,2010, Study of Banana peel Musa sapientum as a Cationic Biosorben, American-Eurasian Fajri, Arinal., Dora Arista, Maya Sari, 2019, Pengolahan Limbah Laboratorium Kimia Dengan Sistem Penyaringan Sederhana, Journal of Sainstek 10120-23, Tanah Datar Institut Agama Islam Negeri Batusangkar. Hajar, E., WI., Sitorus, RS., Mulianigtias, N., Welan, FJ., 2016, Efektivitas Adsorpsi Logam Pb2+ dan Cd2+ Menggunakan Media Adsorben Cangkang Telur Ayam. Konversi 511-7, Samarinda Universitas Mulawarman. Hikmawati, Dwi. I. 2018. Studi Perbandingan Kinerja Serbuk dan Arang Biji Salak Pondoh Salacca zalacca pada Adsorbsi Metilen Biru. Chimica et Natura Acta Universitas PGRI Madiun. Madiun. Kurniasari, L., 2010, Pemanfaatan Mikroorganisme Dan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku Biosorben Logam Berat, Momentum 625-8, Semarang Universitas Wahid Hasyim. Lusiana. U., 2012. Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Persisi Sebagai Pengendalian Mutu Internal Pada Pengujian COD Dalam Air Limbah. Biopropal Industri. Vol. 3 Juni 2012. Mawardi., Sanjaya, H., dan Zainul, R. 2015. Characterization of Napa Soil and Adsorption of Pb II from Aqueous Solution Using on Coloumn Method. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7, 12, 901-912. Nurhasni, Hendrawati, dan Saniyyah, N., 2014. Sekam Padi untuk Menyerap Ion Logam Tembaga dan Timbal dalam Air Limbah. Jurnal Valensi Mei 2014 36-44. Nurhayati, I., Sugito, Ayu., P., 2018. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Dengan Adsropsidan Pretreatment Netralisasi dan Sians dan Teknologi Lingkungan. Vol. Juni 2018. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya Pujiasih, Dyah Ayu., Nurhasanah., dan Mega Nurhanisa. 2019. Pengaruh Penambahan Karbon Aktif Biji Salak Salacca edulis pada Sistem Filtrasi Air Gambut. Prisma Fisika, Vol. 7, No. 3, Hal. 275-281. Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura. Pontianak. Riapanitra. A., Tien. S., Kapti. R., 2006. Penentuan Waktu Kontak dan Ph Optimum Penyerapan Metilen Biru Menggunakan Abu Sekam Padi. Jurusan Kimia, Program Studi MIPA Unsoed Purwokerto Radyawati. Kulit Pisang Kepok UntukPenyerapan Logam Timbal Pb danLogam Seng Zn. Saifudin, A., Rahayu, V., danTeruna, H. Y. 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta Sepryani. H., Mega. E., Ameliya. E. 2017. Optimasi pH Terhadap Penyerapan Ion Logam Timbal Dengan Menggunakan Biomaterial Batang Pisang Kepok Musa accuminata balbisiana colla. September 2017. Akademi Analais Kesehatan Pekanbaru. Akademi Refraksi Optik Padang Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia. Susanti, R., Dewi Mustikaningtyas, Fitri Arum Sasi, 2014, Analisis Kadar Logam Berat pada Sungai di Jawa Tengah, Sainteknol 121, Semarang Universitas Negeri Semarang. Turmuzi, M, Arion, S. 2015. Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Karbon Aktif Dari Kulit Salak Salacca edulis Dengan Impergnasi Asam Fosfat Widayanto, T., Teti, Y., Agung, 2017. Adsropsi Logam Berat Pb Dari Limbah Cair Dengan Adsorben Aeang Bambu Aktif. Jurnal Tekonologi Bahan Alam. Vol. 1, Fakultas Teknik Universitas Muhammaadiyah Surakarta. Widhianingrum, Inawati., Khoirun, Vivi, A., Bekti, N. 2016. Penurunan Ion Logam Kadmium Menggunakan Biji Salak Sebagai Adsorben Pada Limbah Indusrtri “X”. Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, Universitas Wahid Hasyim. Semarang. Wiendarlina. I. Y., Min. R., Fajar. 2018. Aktivitas Hepatoprotektor Ekstrak Air Herba Pegagan Daun Kecil Centella asiatica. L. Urb. Terhadap Tikus Putih Jantan Sprague DawleyL. Yang Diinduksi Dengan Parasetamol. Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 8 Juni 2018. Zein, R., Novrizaldi, Wardana, Refilda, Hermansyah, A., 2018. Kulit Salak Sebagai Biosorben Potensial untuk Pengolahan Timbal II dan CadmiumII dalam Larutan. Chimica et Natura Acta, Vol. 6 No. 2 56 – 64. Andalas University. Padang Indonesia
jurnal pembuatan teh dari kulit salak